Bupati Takalar Dorong Digitalisasi Sebagai "Tembok" Pencegahan Korupsi di HAKORDIA 2025
Takalar (Sulawesi Selatan), dimensitivinews.com.
Bupati Takalar Ir. H. Mohammad Firdaus Daeng Manye, MM beserta Wakil Bupati Dr. H. Hengky Yasin, S.Sos, MM, membuka peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (HAKORDIA) 2025 yang berupa sosialisasi penyuluhan hukum pencegahan korupsi. Acara dengan tema “Berantas Korupsi Untuk Kemakmuran Rakyat” digelar di Ruang Pola Kantor Bupati Takalar.
Acara dihadiri oleh Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Takalar, Sekda Takalar, serta ratusan pemangku kepentingan utama – antara lain pimpinan OPD, camat, lurah, kepala desa, kepala puskesmas, dan pejabat pembuat komitmen di seluruh kabupaten.
Dalam sambutannya, Daeng Manye menekankan bahwa HAKORDIA bukan hanya hari peringatan, melainkan momentum penting untuk membangun pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi. Ia menyoroti digitalisasi sebagai upaya preventif terkuat yang tengah digaungkan di Takalar.
“Alhamdulillah, di Takalar kita terus majukan digitalisasi. Dalam prosesnya ada transparansi, akselerasi, dan pengurangan intervensi manusia – sehingga ini seperti tembok yang mencegah celah korupsi,” ujarnya dengan tegas.
Digitalisasi juga ditetapkan sebagai visi misi selama lima tahun ke depan. Bupati meminta seluruh pihak untuk segera melaksanakannya agar semua proses menjadi jelas dan tidak ada ruang untuk kejahatan korupsi.
“Saya yakin, aksi pencegahan korupsi akan optimal jika kita semua bekerja sama, saling bahu-membahu, dan berkomitmen sesuai tugas masing-masing,” tutupnya.
Sementara itu, Kajari Takalar Muhammad Ahsan Thamrin, S.H., M.H., dalam materinya menjelaskan bahwa pemberantasan korupsi tidak cukup melalui penindakan semata. Ia menekankan pentingnya penguatan integritas, profesionalisme, dan edukasi anti-korupsi sejak dini di sekolah.
“Disinilah peran kita semua: mengedukasi dan mensosialisasikan pencegahan korupsi di pemerintahan, pendidikan, dan semua lembaga,” katanya.
Kajari juga mengajak untuk melakukan aksi nyata melalui gerakan “Satukan Aksi, Basmi Korupsi” – seperti penyuluhan kejujuran di sekolah, kampanye pengelolaan dana desa yang transparan, dan penguatan nilai Adhyaksa – guna mewujudkan Takalar yang maju dan bebas korupsi.
(Muhammad Risal)





