Aksi Senyap, Dampak Hebat: PM Gowa dan Dinkes Bawa Haru Lewat Sunatan Massal Bersejarah
Gowa (Sulawesi Selatan), dimensitivinews.com.
Setelah sebelumnya sukses menggandeng Polres dan Dandim Gowa dalam aksi bersih-bersih masjid, Pemuda Muhammadiyah (PM) Gowa kembali menunjukkan komitmennya dalam pelayanan sosial. Kali ini, mereka bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Gowa untuk menggelar kegiatan bertajuk “Layanan Kesehatan Gratis dan Sunatan Massal” yang dilaksanakan di Desa Salajangki, Kecamatan Bontonompo Selatan, Minggu (8/6/2025).
Meski berlangsung tanpa publikasi besar-besaran, kegiatan ini justru disambut dengan antusiasme luar biasa dari masyarakat. Sebanyak 122 warga memanfaatkan layanan kesehatan gratis, sementara 45 anak laki-laki ikut serta dalam sunatan massal yang dilaksanakan dengan suasana kekeluargaan dan semangat gotong royong.
“Alhamdulillah, antusias masyarakat luar biasa. Ini bentuk komitmen kami untuk hadir di tengah masyarakat dan mendukung penuh program Pemkab Gowa,” ujar Arifuddin Abbas, Ketua Pemuda Muhammadiyah Gowa, menegaskan semangat kolaboratif yang mereka usung.
Tak hanya menyediakan layanan kesehatan dan sunatan, panitia juga membagikan souvenir menarik kepada anak-anak peserta. Sentuhan kecil ini menambah kehangatan dan keceriaan suasana.
Tokoh masyarakat setempat, M. Sakri Daeng Gassing, menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya terhadap kegiatan tersebut.
“Kegiatan ini diinisiasi oleh M. Akbar Adisaputra Dg Sila, putra asli Salajangki. Selain sunat gratis, anak-anak juga dapat souvenir. Terima kasih untuk Pemuda Muhammadiyah dan Dinkes Gowa. Kami bangga,” katanya dengan nada haru.
Kegiatan ini turut dihadiri langsung oleh drg. Abdul Haris Usman, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa, bersama jajaran kepala Puskesmas dari empat kecamatan: Bontonompo, Bontonompo Selatan, Bajeng, dan Tompobulu. Juga hadir Pj Kepala Desa Salajangki, serta unsur keamanan dari Bimmas dan Babinsa setempat, menjadikan kegiatan ini berlangsung aman dan terkoordinasi dengan baik.
Di balik kesuksesan acara, tersimpan nilai sejarah yang mendalam. Inisiator kegiatan, Akbar Adisaputra, menyampaikan bahwa aksi ini merupakan kelanjutan dari nilai-nilai kemanusiaan yang telah lama tertanam dalam tradisi Muhammadiyah di Gowa.
“Ini fase ke dua, dahulu KH. Ahmad Tawwalla pernah mengadakan sunatan massal di tahun 1972, juga di Salajangki. Jadi ini bukan sekadar aksi sosial, tapi juga warisan sejarah dan semangat gotong royong,” tutur Adi Saputra, mengenang jejak langkah para pendahulu.
Apresiasi juga datang dari Muh. Fajar Nur, salah satu tokoh pemuda Gowa yang selama ini aktif menyuarakan aspirasi masyarakat.
“Kegiatan ini bukan hanya tentang layanan kesehatan atau sunatan massal, tapi tentang bagaimana kita membangun kembali budaya peduli dan saling membantu di tengah masyarakat. Kami ingin masyarakat tahu, mereka tidak sendiri,” ujar Muh. Fajar Nur.
Semangat kolaborasi, nilai sejarah dan aksi nyata di lapangan membuktikan bahwa kegiatan sosial seperti ini mampu menyatukan berbagai lapisan masyarakat dalam semangat yang sama – sama peduli, melayani dan menginspirasi.
(Arfah Adha Mansyur)