Seminar Nasional Pendidikan di buka oleh wakil bupati Pangkep
Pangkajene dan Kepulauan, Pangkep (Sulawesi Selatan), dimensitivinews.com.
Doktorandes Haji Abdul Rahman Assagaf M.Ikom, membuka Seminar Nasional Pendidikan yang di laksanakan oleh pendidikan dasar dan menengah /Dikdasmen, dan Pendidikan Non Formal /PNF Muhammadiyah kabupaten Pangkep, kamis 12 Juni 2025 di aula kantor Bupati Pangkep. Seminar Nasional pendidikan yang mengusung tema Deep Learning dalam memujudkan pendidikan bermutu untuk semua.
Seminar Nasional Pendidikan di bagi dalam dua sesi pagi dan siang sesi pertama dengan nara sumber Doktor Dien Nurmarina Malik Fajar M A, Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan pusat Muhammadiyah sedangkan sesi ke dua Nara sumber Doktor Fajar Riza U I Hag.M A, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia.
Doktor Agussalim selaku ketua panitia seminar nasional pendidikan menyampaikan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah, memujudkan wawasan pendidikan dan pemangku kebijakan tentang pendekatan deep learning dalam pendidikan, mendorong inovasi pembelajaran berbasis tehlonogi menjalin senergi antara pemerintah, organisasi pendidikan dan masyarakat dalam memujudkan pendidikan bermutu untuk semua.
Selanjutnya Doktor Erwin Akib ketua Pendidikan dasar dan menengah /Dikdasmen serta Pendidikan Non Formal /PNF pimpinan wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan, mengatakan bahwa seminar nasional pendidikan tema Deep Learning memujudkan pendidikan bermutu, untuk semua merupakan yang pertama melakukan kegiatan ini. semoga seminar ini menjadi pilot project untuk daerah lain dan Pangkep bisa melaksanakan kegiatan yang sama untuk tingkat provinsi.
Sambutan Bupati Pangkep yang di bacakan oleh wakil bupati Pangkep Doktorandes Haji Abdul Rahman Assagaf M.Ikom kurikulum merdeka, Dengan pendekatan deep learning bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa secara mendalam dan bermakna, bukan hanya menghafal imformasi. kami berharap agar pendekatan ini dilearning Didunia pendidikan mampu meningkatkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas dan produktif sesuai dengan visi misi kabupaten Pangkep hebat berkelanjutan.
Dien nurmarima Malik Fajar menekankan pendidikan bermutu untuk semua anak Tanpa kecuali dan bagaimana pendidikan itu di laksanakan dengan pembelajaran deep learning, atau pembelajaran bermakna yang penting adalah mengajar dengan sepenuh hati dengan Cara yang baik dan benar.
Sesi kedua Wakil menteri pendidikan dasar dan menengah Republik Indonesia Doktor Fajar Riza U I Hag.M A, di dampingi bapak bupati Pangkep Doktor Huhammad Yusran Lologau S.P i.M.s i di sambut dengan pengalungan sarung dilanjutkan Garu, sebagai tamu kehormatan di kabupaten pangkep.
Sambutan penerimaan bapak bupati Pangkep pengaruh positif dalam program makan bergizi gratis yang sudah di berlakukan beberapa sekolah.
Kepada semua pihak agar perlunya kesadaran dan kerjasama yang baik di dalam rangka terdapat berbagai masalah yang muncul dalam pelaksanaan makan bergizi gratis, sebab program ini sangat membantu seluruh warga masyarakat di dalam meringankan dan memudahkan dalam pendidikan.
Dalam penyampaian materinya wakil menteri pendidikan dasar dan menengah memberikan contoh dengan pengaruh positif makan bergizi gratis, yang terjadi lewat survei di salah satu kabupaten bogor yang tentunya pengaruh positifnya seperti yang di sampaikan pak Bupati Pangkep, yang mendukung perkembangan kecerdasan anak didik.
Beliau juga menyingung istilah bahwa ganti menteri ganti kurikulum ini tidak cocok yang mungkin ganti menteri ganti kebijakan, karena kebijakan ini bisa saja sesuai dengan tantangan dan kebutuhan dalam situasi dan kondisi.
Fajar berpesan kepada bapak guru dan ibu guru mudah mudahan yang kira dapatkan bisa di sampaikan kepada mereka yang tidak sempat hadir di sini.
Lanjut dalam wawancara kepada para awak media wakil menteri pendidikan dasar dan menengah menyampaikan, menitipkan kepada guru untuk terus menjadi pembelajar termasuk ketika ada pendekatan deep learning di sekolah sekolah. kita berharap guru bisa cepat belajar karena ini akan sangat mempengaruhi kwalitas pendidikan.
(Andi Ahmad Karaeng Baso)
