Group Penjaga Hati Kab. Pangkep Mengadakan Arisan dan Silaturahmi di Wisata Lambe-Lambe Maros.


Group Penjaga Hati Kab. Pangkep Mengadakan Arisan dan Silaturahmi di Wisata Lambe-Lambe Maros.

Maros, (Sulawesi Selatan), dimensitivinews.com.

Yuyun Jamila ketua Group Penjaga Hati kabupaten Pangkep ketika ditanya awak media, mengapa wisata Lambe lambe dipilih sebagai kegiatan arisan dan silaturahmi ?, Yuyun Jamila menjelaskan bahwa kami memilih Wisata Lambe Lambe Desa Baruga Kecamatan Bantimurung  kabupaten Maros Sulawesi Selatan, untuk kegiatan rutin  arisan dan silaturahmi setiap bulan hari Minggu 6 Juli 2025, Karena  wisata Lambe Lambe selain dekat dengan kabupaten Pangkep lokasi wisata Lambe lambe Desa Baruga Kecamatan Bantimurung, hanya kurang lebih 2 kilometer dari jalan poros ke pabrik  semen Bosowa Maros, tepatnya setelah lokasi  wisata Rammang Rammang.


selain itu wisata Lambe Lambe  berdiri di  atas Empang, sehingga pemandang panoramanya yang indah dan suasana sejuk serta unik dan asri, ucapnya.

ditempat yang Terpisah, Zulkifli, selaku Pengelola Bumdes Wisata Lambe Lambe Desa Baruga Kecamatan Bantmurung  mengatakan, wisata lambe lambe di bangun pada tahun 2023 melalui anggaran Desa.


di tempat kami juga menyediakan jenis makanan  dan minuman, demikian juga kami sediakan sarana prasarana yang pendukung seperti WC, Mushallah dan karaoke.

untuk tahun ini sementara kami bangun kamar penginapan yang di peruntukan masyarakat dari daerah, melakukan perjalanan jauh kelokasi wisata lambe lambe desa Baruga, berdiri atas tanah aset Desa Baruga sendiri. 


lanjutnya Zulkifli menambahkan bahwa, kedepan kami merencanakan menambah di bagian belakang, mengingat animo masyarakat tinggi untuk datang, tandasnya.


Salah satu warga desa Baruga yang awak media temui yang kebetulan juga ada di  lokasi kami wawancarai, kenapa daerah ini di sebut lambe lambe? warga menceritakan bahwa   dahulu kala sungai yang membatasi lokasi wisata ini,  merupakan dermaga perahu yang pada saat itu ketika ada keluarga masyarakat ingin ke pulau mengunakan perahu, dan pada saat diatas perahu masyarakat tersebut melambaikan tangannya. makanya dari situ daerah ini di sebut Lambe Lambe.

(Andi Ahmad Karaeng Baso)