Kebakaran di Pakka, Desa Nepo Hanguskan Satu Unit Rumah Warga
Barru (Sulawesi Selatan), dimensitivinews.com.
Pada Sabtu, 30 Agustus 2025, sebuah rumah panggung milik warga di Dusun Pakka, Desa Nepo, Kecamatan Mallusetasi, Kabupaten Barru, terbakar habis. Kejadian yang terjadi di penghujung bulan Agustus ini menyebabkan kerugian material yang cukup besar.
Kebakaran terjadi sekitar pukul 11.00 WITA. Akibat terputusnya akses menuju Dusun Pakka, tim pemadam kebakaran kesulitan untuk menjangkau lokasi karena putusnya akses. Setelah hampir satu jam berjuang melawan kobaran api, api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 12.00 WITA. Satu unit rumah panggung, dua sepeda motor, serta barang-barang berharga lainnya hangus terbakar, dengan perkiraan kerugian mencapai sekitar Rp 150 juta. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, seorang nenek berusia 70 tahun bernama Iyati mengalami luka bakar serius pada wajahnya.
Menurut keterangan warga setempat, Jumardin (39), api pertama kali muncul dari ruang dapur. Ia mendengar suara letupan keras, diikuti oleh asap tebal yang mulai memenuhi rumah. Tanpa berpikir panjang, Jumardin langsung berteriak meminta tolong, dan beberapa warga yang mendengar teriakan tersebut segera bergegas datang untuk membantu. Mereka berhasil menyelamatkan nenek Iyati bersama dua cucunya yang terjebak di atas rumah, sementara anak dan menantunya sedang berada di ladang saat kejadian.
Ketika api mulai meluas, Iyati berusaha menyelamatkan barang-barang di dalam rumah, namun ia gagal menghindari api dan akhirnya mengalami luka bakar pada wajahnya. Penyebab kebakaran diduga akibat korsleting arus listrik, mengingat Iyati mengaku tidak sedang memasak atau melakukan kegiatan lain di dapur saat kejadian.
Berikut adalah nama-nama korban kebakaran:
1. Iyati (70 tahun)
2. Imari (40 tahun)
3. Saharuddin (42 tahun)
4. Farel (10 tahun)
5. Marsya (5 tahun)
Setelah kebakaran, Kepala Desa Nepo, Bhabinkamtibmas Desa Nepo, dan warga setempat bergotong-royong membersihkan puing-puing rumah yang terbakar. Warga saling membantu untuk merapikan sisa-sisa bangunan yang hancur akibat api.
Kehilangan tempat tinggal dan seluruh harta benda membuat keluarga korban sangat membutuhkan perhatian dan bantuan. Saat ini, mereka mengungsi sementara di rumah tetangga. Warga dan keluarga berharap pihak pemerintah, baik tingkat desa maupun kabupaten, segera memberikan bantuan untuk meringankan beban mereka. Bantuan berupa bahan bangunan untuk membangun rumah kembali serta bantuan finansial sangat diperlukan agar korban dapat pulih dari kerugian ini.
Selain itu, warga juga berharap agar kejadian serupa dapat diantisipasi di masa depan, terutama dengan memperbaiki infrastruktur dan fasilitas pemadam kebakaran di daerah-daerah yang terisolasi. Dengan gotong royong dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan korban dapat segera bangkit dan melanjutkan kehidupan mereka setelah peristiwa kebakaran ini.
(Darman)