Pemberian Makanan Tambahan Oleh Tim Pembina Aksi Stop Stunting Kelurahan Bonto Perak Kec. Pangkajene
Pangkajene dan Kepulauan, Pangkep (Sulawesi Selatan), dimensitivinews.com.
Tim aksi stop Stunting terdiri dari 4 orang yakni, dokter Nikmah dari puskesmas, salmila S.T.r.G.z pendamping Gizi, Zahrawaani PKK, Hasnah kader posyandu, Jumat 8 Agustus 2025 bertempat dapur Gizi jalan H.S Daeng Gape, RW 4 Kelurahan Bonto perak kecamatan Pangkajene kabupaten Pangkajene kepulauan.
Pemberian makanan tambahan merupakan program bapak gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaeman, yang bertujuan untuk peningkatan kesehatan tubuh balita dan ibu hamil, serta perubahan gizi bagi balita dan ibu Hamil sebagai sasaran utama dalam program ini.
Selain tim aksi stop stunting (ASS) hadir juga bhabinkamtibmas dan Babinsa kelurahan Bonto perak, juga hadir sekretaris Relawan Prabowo kabupaten.
Dokter Nikmah salah satu dari tim menyampaikan bahwa program ini berlangsung selama 3 bulan ke depan, artinya setara 65 kali pemberian makanan tambahan kemudian ia juga berpesan kepada orang tua balita, sekiranya ada yang sakit maka segera melaporkan kepada tim aksi stop stunting untuk di antar ke puskesmas Bonto perak ketemu dengan saya.
lanjut Salmila S.T.r.G.z selaku pendamping Gizi menambahkan bahwa, makanan utama 3 sehari di rumah dengan sajian makanan bergizi, kegiatan ini hanya merupakan pemberian makanan tambahan dilanjutkan pemeriksaan kepada balita oleh dokter Nikmah.
Aipda Amrullah menambahkan bahwa, program ini mari kita manfaatkan dengan baik dengan harapan semoga 3 bulan kedepan sudah ada yang keluar dari daftar stunting.
selanjutnya Zahrawani pelaksana tim aksi stop stunting mengatakan bahwa, data stunting tahun 2024 sebanyak 33 orang sedangkan data tahun 2025 30 orang, berarti sudah ada yang dinyatakan bebas, satu orang dan 2 ibu hamil. tetapi ketika awak media menanyakan apakah tidak ada anggaran khusus dari pemerintah, yang melekat di dana kelurahan untuk program stunting, Zahrawaani mengatakan tidak ada.
Seharusnya pemerintah daerah, provinsi dan pusat memikirkan anggaran untuk kelurahan Bonto perak dalam rangka upaya penurunan angka stunting, mengingat dari data tahun 2024 dengan data tahun 2025 sepanjang satu tahun cuma satu orang penurunan stunting, sehingga diperlukan anggaran khusus, sementara ada kelurahan di kabupaten Pangkep yang tahun 2024 diberikan anggaran sebesar 40 juta untuk program stunting, namun tidak di dipergunakan sehingga menjadi temuan BPK dan sudah di kembalikan karena mungkin kelurahan tersebut, tidak membutuhkan dari data stuntingnya.
dengan kejadian ini maka menjadi pelajaran dan pengalaman bagi tim anggaran, begitu juga instansi yang terkait dalam menempatkan dana stunting dan di berikan kepada kelurahan yang memerlukannya, seperti kelurahan Bonto perak kecamatan Pangkajene kabupaten Pangkep.
Program pemberian makanan tambahan untuk penurunan angka stunting yang signifikan, demikian juga dalam program ini di harapkan partisipasi dan perhatian bagi orang tua balita untuk membawa anaknya ke dapur Gizi, pada setiap kegiatan kalaupun tidak sempat karena sesuatu hal maka segera melapor ke tim, supaya pemberian makanan tambahan di bawakan kerumahnya.
Zahrawaani juga menyampaikan bahwa, apabila selama 3 bulan kedepan bertambah berat badannya dan sudah diadakan penimbangan ulang dan di nyatakan bebas dari stunting, akan di berikan hadiah berupa uang sebesar 300 ribu langsung dari bapak Gubernur Sulawesi Selatan untuk tahun 2025, tandasnya.
(Andi Ahmad Karaeng Baso)