Mengenang La Paggalung Petta Pa Jawae Arung Palanro, Digelar Event Regional Balap Katinting Moment.
Barru (Sulawesi Selatan), dimensitivinews.com.
Sosok La Paggalung Petta Pa’Jawae adalah keturunan langsung dari Puatta La Ippung Daeng Paratte Petta Topporeng, Arung Nepo dengan istrinya yang bernama Puatta I Cumimi (Dala Wettuing) Besse Cempa Arung Palanro, yang merupakan Anak dari Puatta La Kuneng Datu Suppa Addatuang Sawitto Maraddia Balanipa dengan Istrinya Petta I Bintang. La Paggalung Petta Pajjawae Arung Palanro Putra dari Puatta Lahasan Arung Palanro Bin Lamappelawa Petta Jalangnge Arung Palanro, Bin Laippung Daeng Paratte Petta Topporeng Arung Nepo dan I Cumimi Besse Cempa Arung Palanro. Adapun Petta Pa’ Jawae semasa hidupnya lebih dikenal sebagai Arung yang sangat mencintai dunia bahari, beliau gemar berpetualang mengarungi samudra atau dikenal dengan Passompe (pelaut ulung).
Berdasarkan rekam jejak sejarah yang dikisahkan turun temurun bahwa Petta Pa’Jawa'e semasa hidupnya ketika bersama dengan teman-temannya yang bermukim di pesisir Pantai Palanro, atau sekarang lebih dikenal dengan nama kampung Patalellangnge dengan perahu layar dengan teknologi dan navigasi tradisional sederhana, dapat mengarungi samudera sampai ke manca negara seperti negeri Jiran Malaysia, Singapura dan negara asia lainnya.
“Itulah sebabnya La Paggalung diberikan gelar “Petta Pa’ Jawae” atau Bangsawan yang gemar berlayar. Dalam salah satu pelayarannya melallang Buana hingga ke Malaysia, Petta Pajjawae membawa pulang senjata yang sangat terkenal dan mempunyai sejarah penting, dalam perjuangan rakyat Palanro dan sekitarnya, melawan penjajah Belanda,senjata tersebut diberi nama “La Bolong Ringgi”.
Filosofi nama La Bolong Ringgi karena berwarna hitam dan pelurunya terbuat dari timah yang dilebur dari “uang ringgi” pada waktu itu dan sangat terkenal keampuhannya. Adapun anak keturunan La Paggalung Petta Pa Jawae Arung Palanro sampai saat ini tetap eksis dalam berbagai aktivitas dunia pendidikan, sosial, tradisi, budaya dan keagamaan serta secara rutin dan konsisten menebar kebaikan untuk warga Mallusetasi.
“Keturunan dari Arung Palanro tersebut tetap terjaga dan lestari hingga saat ini dan terhimpun dalam wadah kerukunan keluarga “Wija Puatta La Ippung Daeng Paratte Petta Topporeng Arung Nepo dan Puatta Icumimi (Dala Wettuing) Besse Cempa, Arung Palanro”, ungkap Doktor Insinyur Andi Entong Ceng M.S.i selaku Ketua STIE Tri Dharma Nusantara Makassar ditemui disela-sela event lomba katinting, di Pantai Patalellangnge Kelurahan Palanro Kecamatan Mallusetasi Kabupaten Barru.
Tidak dapat dipungkiri, Andi Entong merupakan salah satu keturunan Arung Palanro yang kerap menebar kebaikan, untuk masyarakat Palanro pada khususnya dan Mallusetasi serta Kabupaten Barru pada umumnya. Bentuk dukungan serta support dalam kegiatan kegiatan positif yang dilaksanakan di Kampung halamannya, Andi Entong mempersembahkan dan mendesain khusus 1 Piala Bergilir yang diberi nama Piala bergilir “La Paggalung Petta Pajjawae Arung Palanro”, serta hadiah uang Tunai 10 Juta Rupiah untuk Pemenang Lomba Balap Perahu Katinting. “Kegiatan ini dilaksanakan Masyarakat Patalellangnge Kelurahan Palanro Kecamatan Mallusetasi, sekaligus sebagai momentum mengenang Puatta La Paggalung Petta Pajjawae Arung Palanro dalam mencintai Dunia Bahari”, kunci Andi Entong.
(Syahruddin Cokkas)