Kesiapan Pengemudi Jadi Sorotan Utama dalam Sosialisasi Keselamatan Berkendara Polres Barru


Kesiapan Pengemudi Jadi Sorotan Utama dalam Sosialisasi Keselamatan Berkendara Polres Barru
 
Barru (Sulawesi Selatan), dimensitivinews.com.

Sosialisasi keselamatan berkendara yang diinisiasi oleh Polres Barru menyoroti pentingnya kesiapan pengemudi sebagai faktor utama pencegahan kecelakaan. Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Barru, Iptu Sarifuddin, S.H., M.H., menyampaikan imbauan ini dalam dialog publik yang diselenggarakan bersama PT Jasa Raharja, bertajuk “Intensifikasi Keselamatan Transportasi Berbasis Domisili Korban Melalui Aparatur Kecamatan, Lurah dan Desa”, Selasa (18/11/2025).


Acara yang berlangsung meriah ini dihadiri oleh puluhan tokoh masyarakat, termasuk kepala desa, lurah, kepala lingkungan, ketua RT, serta staf Kecamatan Barru. Turut hadir Kepala PT Jasa Raharja Cabang Parepare, Almaida Djumed, S.KM., M.M.; Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Barru, Andi Nur; Camat Barru, Andi Mustafa Pieter; Kasat Lantas Polres Barru, Iptu Sarifuddin; serta akademisi ITBA Algazali, Dr. Kasmiah Ali, S.Sos., M.A.P.
 
Kasat Lantas: Jangan Sepelekan Pelanggaran Sekecil Apa Pun!
 
Dalam paparannya yang lugas, Iptu Sarifuddin menekankan bahwa keselamatan berkendara bukan hanya tentang kondisi kendaraan, tetapi juga tentang kesiapan fisik dan mental pengemudi. Ia mengingatkan bahwa seringkali kecelakaan terjadi akibat pelanggaran-pelanggaran kecil yang dianggap remeh.


“Jangan pernah menyepelekan pelanggaran sekecil apa pun. Banyak kecelakaan bermula dari hal-hal yang kita anggap biasa, seperti tidak memakai helm, melawan arus, mengizinkan pengemudi di bawah umur, atau menggunakan ponsel saat berkendara,” tegas Iptu Sarifuddin.
 
Ia menambahkan bahwa kedisiplinan dalam berlalu lintas adalah kunci utama untuk menekan angka kecelakaan di Kabupaten Barru.
 
Jasa Raharja Ungkap Fakta: Kecelakaan Bisa Mendorong Keluarga ke Jurang Kemiskinan
 
Kepala PT Jasa Raharja Cabang Parepare, Almaida Djumed, memaparkan data yang cukup mencengangkan terkait dampak kecelakaan lalu lintas. Ia mengungkapkan bahwa sebagian besar korban kecelakaan adalah mereka yang berada di usia produktif, sehingga membawa dampak besar bagi kesejahteraan keluarga yang ditinggalkan.

 
“Berdasarkan data nasional, 63,5% keluarga korban meninggal dunia akibat kecelakaan mengalami kemiskinan. Bahkan, sekitar 20% korban cacat juga mengalami kondisi serupa,” ungkap Almaida.
 
Oleh karena itu, Jasa Raharja menekankan pentingnya upaya pencegahan kecelakaan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, terutama melalui peran aktif perangkat kecamatan, kelurahan, dan desa.
 
(Darman)