Pasca Sidak Pertamina, Minyak Langka di Tebo – Harga Eceran Lonjak Sampai Rp20.000, Aktivis Dorong APH Turun Tangan


Pasca Sidak Pertamina, Minyak Langka di Tebo – Harga Eceran Lonjak Sampai Rp20.000, Aktivis Dorong APH Turun Tangan
 
Tebo (Jambi), dimensitivinews.com.

Kelangkaan minyak di Kabupaten Tebo justru muncul setelah inspeksi mendadak (sidak) Pertamina ke sejumlah SPBU, dengan dugaan adanya penimbunan. Kondisi ini membuat harga minyak eceran di kios melonjak hingga Rp20.000 per liter.
 
Aktivis Kabupaten Tebo, Rio Black, menyoroti anomali tersebut dan mendesak aparat penegak hukum (APH) segera melakukan penyelidikan. “Setelah sidak, minyak malah langka dan harga melonjak. Ini patut diduga ada penimbunan atau permainan distribusi. APH harus segera bertindak agar tidak merugikan masyarakat,” tegasnya.
 
Ia menilai kelangkaan yang bersamaan dengan kenaikan harga merupakan indikasi penyimpangan dalam distribusi. Menurut Rio, pengawasan tidak boleh hanya berhenti pada sidak semata.
 
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Tebo Mardiansyah menyampaikan telah melakukan koordinasi intensif dengan pihak terkait untuk mengatasi masalah tersebut. “Kemarin siang kita koordinasi dengan Pertamina Jambi, dan tadi malam dengan BPH Migas untuk melaporkan kondisi BBM di Tebo,” ujarnya.
 
Mardiansyah menjelaskan bahwa pasokan BBM jenis Pertalite sudah mulai masuk dan didistribusikan ke beberapa SPBU. “Hari ini stok sudah ada: SPBU Pal 6 (32.000 liter), Pal 2 (16.000 liter), Pal 10 (16.000 liter), Sei Bengkal (24.000 liter), dan Rimbo (16.000 liter),” jelasnya.
 
Ia berharap pasokan tersebut dapat segera menstabilkan ketersediaan dan menekan lonjakan harga. Pihaknya juga memastikan akan terus memantau distribusi di lapangan.
 
Meski demikian, Rio Black menegaskan pengawasan harus tetap diperketat dan meminta APH menelusuri dugaan penimbunan agar kelangkaan serupa tidak terulang.
 
(Herman)