"Perjalanan Tanpa Upah"

 

"Perjalanan Tanpa Upah"

Oleh : Dopenius Gulo 

(Wartawan DIMENSI TV NEWS)

Kami ini wartawan,

penyaksi diam dari gegap gempita zaman,

melintasi jalan-jalan sunyi,

di mana kebenaran sering kehilangan alamatnya.

Tak berseragam kehormatan,

tak bergaji tetap seperti pegawai istana,

tapi kami hadir,

dengan catatan, kamera, dan keberanian yang sering kali tak dihargai.

Kami menuliskan suara yang tak terdengar,

mengangkat kisah dari pelosok yang terlupa,

menyusun potongan fakta

agar bangsa ini tak kehilangan cermin dirinya.

Namun zaman berubah,

efisiensi jadi alasan menyingkirkan idealisme,

media berguguran,

dan kami pun perlahan dilupakan.

Kami bertahan tanpa bayaran,

tapi tak pernah berhenti bertanya:

mengapa kebenaran harus selalu jadi korban

di meja-meja perundingan para pemilik modal?

Bukan uang yang kami tuntut,

melainkan ruang—

untuk jujur, untuk menyampaikan,

untuk menjadi saksi dalam gelapnya kekuasaan.

Kami tak menadahkan tangan,

tapi kami menahan luka,

karena setiap kata yang kami tulis

lahir dari kejujuran yang tak mampu dibungkam.

Di tengah gempuran algoritma dan berita pesanan,

kami memilih tetap menjadi juru kisah,

bukan penjilat, bukan pemoles citra—

kami tetap menulis meski tak tahu akan makan apa esok hari.

Apakah ini nasib yang harus kami terima?

Dipaksa bungkam oleh kenyataan

yang tak berpihak pada keberanian dan kejujuran?

Namun kami tahu,

selama masih ada rakyat yang butuh suara,

selama masih ada kejahatan yang butuh diungkap,

kami tak akan pergi.

Mungkin kami lelah,

mungkin kami lapar,

tapi kami masih di sini—

di garis depan peradaban,

berjuang dengan tinta,

meski dunia tak lagi peduli.