Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Istighfar Dusun Mareppang Berjalan Khidmat dan Meriah


Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Istighfar Dusun Mareppang Berjalan Khidmat dan Meriah

Barru (Sulawesi Selatan), dimensitivinews.com.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dilaksanakan di Masjid Istighfar, Dusun Mareppang, Desa Nepo, Kecamatan Mallusetasi, Kabupaten Barru, pada Jumat (19 September 2025) berlangsung dengan penuh khidmat dan kemeriahan. Kegiatan yang sarat nilai spiritual ini diwarnai dengan kebersamaan dan semangat kekeluargaan dari seluruh lapisan masyarakat.


Acara ini digagas oleh panitia pelaksana yang diketuai oleh Muhammad Said Langkani, S.Ag., dengan dukungan penuh dari masyarakat, tokoh agama, serta remaja masjid. Sejak pagi, warga Dusun Mareppang tampak antusias memadati area masjid, menunjukkan besarnya rasa cinta dan penghormatan mereka terhadap Nabi Muhammad SAW.

Turut hadir dalam kegiatan ini sejumlah tokoh penting, antara lain Kepala Desa Nepo Muhammad Toaha, Wakil Ketua BPD, Danramil 1405-05 Mallusetasi Letda Inf. Andi Pallawagau beserta jajaran, serta perwakilan TP PKK Kabupaten Barru, Andi Alyah Wawo. Kehadiran para tokoh ini memberikan warna tersendiri dalam acara yang berlangsung meriah namun tetap penuh makna.


Dalam sambutannya, perwakilan dari Camat Mallusetasi, Sekcam Syarifuddin, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas terselenggaranya acara yang dinilai sangat positif dan menyatukan masyarakat. Ia juga memberikan sejumlah imbauan penting kepada warga.

“Kami dari pemerintah kecamatan mengapresiasi kerja keras panitia dan semangat masyarakat yang luar biasa. Kami juga mengingatkan agar tetap waspada terhadap potensi kebakaran di musim kemarau ini. Jangan membakar lahan sembarangan dan hindari membuang puntung rokok di kebun,” ungkap Syarifuddin.


Ia juga menyampaikan beberapa pesan dari pemerintah daerah, antara lain bahwa tidak ada kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sesuai edaran Bupati Barru. Selain itu, ia menyoroti pentingnya penanggulangan stunting, yang tidak hanya disebabkan oleh kurang gizi, tetapi juga oleh praktik pernikahan usia dini. Oleh karena itu, usia minimal pernikahan disarankan 19 tahun. Masyarakat juga diminta untuk lebih bijak dalam menyikapi informasi di media sosial agar tidak terpengaruh hoaks yang berpotensi memecah belah persatuan.

Puncak acara diisi dengan ceramah hikmah Maulid yang dibawakan oleh Ustaz Zulfajar Haddade, penyuluh agama dari KUA Kecamatan Soreang. Dalam tausiyahnya, beliau menekankan pentingnya menumbuhkan cinta kepada Rasulullah SAW melalui amal ibadah dan memperbanyak sholawat.


“Maulid bukan sekadar seremonial tahunan, tapi momentum untuk memperdalam kecintaan kepada Rasulullah. Mari kita teladani akhlaknya dan perkuat silaturahmi antar sesama,” ujar Ustaz Zulfajar.

Menutup rangkaian acara, Muhammad Said Langkani mewakili panitia menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan selama pelaksanaan, termasuk distribusi logistik seperti ember yang belum sepenuhnya tersalurkan kepada warga.

Kegiatan Maulid ini menjadi bukti bahwa semangat kebersamaan dan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW masih sangat kuat di tengah masyarakat Desa Nepo, khususnya Dusun Mareppang. Warga berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan setiap tahun dan lebih meriah di masa mendatang.

(Darman)