Barru Gemilang: Sinergi Pemkab dan Baznas Lahirkan Kampung Zakat dan Balai Ternak untuk Kesejahteraan Umat


Barru Gemilang: Sinergi Pemkab dan Baznas Lahirkan Kampung Zakat dan Balai Ternak untuk Kesejahteraan Umat


Barru (Sulawesi Selatan), dimensitivinews.com.

Kabar gembira datang dari Bumi Al-Barru! Pemerintah Kabupaten Barru, bersinergi dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan Kementerian Agama RI, resmi meluncurkan Balai Ternak dan Kampung Zakat BAZNAS, dilengkapi program Zakat Community Development (ZCD) yang inovatif. Acara penuh berkah ini berlangsung meriah di Baruga Singkeru Adae, Mal Pelayanan Publik (MPP) Lantai 6 Kantor Bupati Barru, Rabu (5/11/2025).
 
Wakil Bupati Barru, Dr. Ir. Abustan A. Bintang, M.Si., dalam sambutannya yang penuh semangat, menyatakan bahwa inisiatif ini adalah anugerah bagi masyarakat Barru, hadir berkat kolaborasi apik dengan BAZNAS dan Kementerian Agama RI.


“Kehadiran program ini adalah berkah nyata, selaras dengan julukan Al-Barru sebagai Kabupaten Kebaikan,” ungkapnya.
 
Wabup Abustan menjelaskan bahwa pengelolaan zakat di Barru kini menjadi yang terdepan di Sulawesi Selatan, dengan total penghimpunan mencapai Rp22 miliar per tahun! Keberhasilan ini adalah buah dari sinergi erat antara pemerintah daerah, BAZNAS, dan partisipasi aktif masyarakat.
 
“Kunci suksesnya ada pada ketegasan pemimpin! Jika pemimpin berani dan tegas, zakat dapat dikelola secara optimal. Dulu, banyak yang meragukan zakat profesi, namun dengan edukasi berkelanjutan, masyarakat memahami bahwa ini adalah bagian dari rukun Islam yang wajib ditunaikan,” tegasnya.
 

Beliau juga berbagi pengalaman saat menjabat Kepala Dinas Pendidikan, ketika pertama kali menerapkan sistem potong zakat bagi guru ASN. Meskipun awalnya menuai penolakan, kebijakan ini akhirnya diterima dan membangun kepercayaan publik terhadap pengelolaan zakat di Barru.
 
Lebih lanjut, Wabup Abustan mengungkapkan bahwa Pemkab Barru bersama BAZNAS tengah mempersiapkan program unggulan bernama “Ekonomi Berkecukupan”, sebuah visi mulia untuk mentransformasi penerima zakat (mustahik) menjadi pemberi zakat (muzakki). Program ini mengusung konsep small integrated farming system, sebuah sistem pertanian dan peternakan terpadu berbasis rumah tangga.
 
“Setiap keluarga miskin akan menerima bantuan maksimal Rp10 juta dalam bentuk paket ekonomi yang komprehensif: 100 ayam, 55 itik, serta 10 polybag tanaman. Tujuannya adalah menciptakan pendapatan harian yang berkelanjutan, tanpa bergantung pada bantuan tunai,” jelasnya.
 

Selain fokus pada pemberdayaan ekonomi, BAZNAS Barru juga sigap dalam penanggulangan bencana dan memberikan bantuan sosial cepat tanggap bagi korban kebakaran, banjir, serta masyarakat kurang mampu yang tertimpa musibah.
 
Integritas dan Akuntabilitas: Pilar Utama Pengelolaan Zakat
 
Wabup Abustan menekankan pentingnya menjaga integritas dalam setiap aspek pengelolaan dana zakat. Beliau memastikan bahwa tidak ada pejabat daerah yang menerima honor dari dana operasional BAZNAS, kecuali komisioner yang bertugas secara resmi.
 
“Saya selalu mengingatkan, jangan sampai uang zakat menjadi uang haram! Dana ini adalah amanah untuk membantu rakyat, dan tidak boleh disentuh oleh pejabat,” tegasnya.
 
Mengakhiri sambutannya, Abustan menyampaikan apresiasi mendalam kepada Kementerian Agama RI, BAZNAS Provinsi Sulsel, serta seluruh pihak yang telah mendukung gerakan zakat di Kabupaten Barru.
 
“Kami sangat bersyukur Barru dipilih sebagai lokasi peluncuran Kampung Zakat. Ini adalah bukti bahwa Barru bukan hanya Kabupaten Kebaikan, tetapi juga Kabupaten yang aktif menebar manfaat bagi sesama,” pungkasnya.
 
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Sulsel, Dr. dr. M. Ishaq Iskandar, M.Kes., M.M., yang mewakili Gubernur Sulsel, menegaskan bahwa zakat bukan hanya sekadar kewajiban ritual, tetapi juga instrumen vital dalam pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.
 
“Zakat adalah solusi untuk mengatasi kemiskinan, gizi buruk, dan stunting. Jika dikelola dengan profesional dan transparan, kebaikan akan menyebar luas dan membawa perubahan positif bagi masyarakat,” tuturnya.


Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag RI, Prof. Dr. KH. Waryono, S.Ag., M.Ag., memberikan apresiasi tinggi atas sinergi yang terjalin antara Pemkab Barru dan BAZNAS. Beliau menjelaskan bahwa kolaborasi adalah kunci keberhasilan lima program strategis Kemenag: Kampung Zakat, Ekonomi Umat Berbasis KUA, Beasiswa Zakat Indonesia, Inkubasi Wakaf Produktif, dan Kota Wakaf.
 
“Mengentaskan kemiskinan membutuhkan kerja sama yang solid. Kami berharap dukungan penuh dari pemerintah daerah untuk membimbing dan memberdayakan masyarakat, sehingga program ini dapat berjalan berkelanjutan dan memberikan dampak yang signifikan,” ungkapnya.
 
Ketua BAZNAS Provinsi Sulsel, Dr. dr. H. M. Khidri Alwi, M.Kes., MA., yang mewakili BAZNAS RI, memuji Barru sebagai daerah inspiratif dengan capaian zakat yang fantastis, mencapai Rp23 miliar. Barru juga menjadi salah satu dari tiga daerah di Sulsel yang mendapatkan kehormatan untuk membangun Balai Ternak BAZNAS, bersama dengan Selayar dan Enrekang.
 
Program ini akan menyasar kelompok peternak di Desa Nepo, Kecamatan Mallusetasi, dengan melibatkan 30 kepala keluarga penerima manfaat. Selain itu, program Zakat Community Development (ZCD) di Barru juga telah menyalurkan bantuan sebesar Rp243 juta bagi 34 penerima manfaat.
 
Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, H. Ali Yafid, menambahkan bahwa dari lebih 3.000 desa di Sulsel, saat ini telah terbentuk sembilan Kampung Zakat yang aktif. “Sembilan kampung ini akan menjadi representasi Sulsel dalam upaya pemberdayaan zakat dan wakaf,” ujarnya.
 
Ketua BAZNAS Barru, Drs. H. La Minu Kalibu, M.Si., menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas dukungan pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat. Beliau menegaskan bahwa keberhasilan penghimpunan zakat di Barru tidak lepas dari dukungan penuh Bupati, Wakil Bupati, Sekda, serta ASN yang konsisten menyalurkan zakat melalui sistem payroll zakat.
 
Dari tahun 2022 hingga 2024, BAZNAS Barru berhasil menghimpun dana zakat sebesar Rp22 miliar, dengan penyaluran yang tepat sasaran serta pengawasan ketat dari aparat TNI-Polri. Lembaga ini juga secara konsisten meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan audit syariah dari Kemenag RI, sebagai bukti nyata pengelolaan yang transparan dan sesuai dengan prinsip syariah.
 
“Sejak 2018 hingga saat ini, kami selalu mendapatkan pengakuan dari BAZNAS Pusat dan Kemenag RI. Ini adalah hasil kerja kolektif dan dukungan penuh dari pemerintah daerah,” tutup La Minu dengan bangga.
 
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulsel, unsur Forkopimda Barru, Ketua Pengadilan Agama Barru, perwakilan Pengadilan Negeri Barru, Sekda Enrekang, Pj Sekda Barru, para Staf Ahli Bupati, Asisten, dan pimpinan OPD Barru. Selain itu, hadir pula Kepala BPJS Ketenagakerjaan Barru–Pangkep, para Camat se-Kabupaten Barru, Kepala Kantor Kemenag se-Sulsel, para Kepala KUA, Penyuluh Agama, Komisioner BAZNAS Kabupaten/Kota se-Sulsel, serta tamu undangan lainnya.
 
(Darman)