Bupati Takalar Pimpin PMI 2025-2030, Wakil Bupati Masuk Dewan Kehormatan


Bupati Takalar Pimpin PMI 2025-2030, Wakil Bupati Masuk Dewan Kehormatan
 
Takalar (Sulawesi Selatan), dimensitivinews.com.

Bupati Takalar Mohammad Firdaus Daeng Manye resmi dikukuhkan sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Takalar masa bakti 2025-2030. Sementara itu, Wakil Bupati Hengky Yasin memasuki Dewan Kehormatan PMI Takalar, dalam acara pengukuhan yang berlangsung di Baruga Panrannuangku petang tadi.
 
Acara yang dimulai pukul 16.55 WITA hingga menjelang magrib itu menyusul pelantikan Pengurus Gerakan Pramuka Kwarcab Takalar yang baru saja rampung di tempat yang sama. Baruga langsung dipenuhi oleh ratusan tamu undangan, termasuk jajaran PMI Provinsi Sulawesi Selatan, Palang Merah Remaja (PMR) se-Kabupaten, serta unsur Forkopimda seperti Kapolres Takalar AKBP Supriadi Rahman dan Wakapolres Kompol Alauddin Torki.
 
Dalam sambutannya, Ketua PMI Sulawesi Selatan Adnan Purichta Ichsan menegaskan kedekatan dirinya dengan Bupati Takalar – yang ia sebut "kakak" – dan kesamaan latar belakang dengan Gowa yang menjadi kekuatan kolaborasi kemanusiaan. Ia juga menekankan bahwa PMI adalah salah satu "markas" di Indonesia (bersama TNI dan Polri) yang bekerja 24 jam tanpa henti.
 
"PMI memiliki dua tugas utama: tanggapi bencana alam dan nonalam, serta jamin stok darah masyarakat," jelas Adnan. Ia mengungkap kebutuhan darah di Sulawesi Selatan mencapai 16.000 kantong per bulan, sehingga PMI Takalar diharapkan menjadi penopang penting di tingkat provinsi.
 
Adnan juga menyampaikan manfaat berorganisasi di PMI: kesehatan tubuh melalui donor darah rutin dan amal jariyah. Ia berharap Daeng Manye akan menerapkan model yang sukses di Gowa, yaitu melibatkan camat, kapolsek, dan seluruh kecamatan dalam donor darah rutin.
 
Menanggapi hal itu, Daeng Manye menyatakan kesiapannya menjadikan PMI sebagai mitra utama pemerintah di bidang kemanusiaan, terutama dengan memasuki musim hujan yang berpotensi menimbulkan bencana. Ia menetapkan tiga fokus utama ke depan:
 
1. Respons Cepat terhadap Bencana: Memetakan titik rawan dan memperkuat koordinasi dengan BPBD, Basarnas, Polri, dan TNI.
2. Ketersediaan Stok Darah: Menjadi daerah yang tidak hanya memenuhi kebutuhan sendiri, tetapi juga bisa menyuplai kabupaten lain dengan mengidentifikasi pendonor aktif hingga tingkat desa.
3. Fasilitas dan SDM: Memperkuat ambulans, fasilitas pertolongan pertama, dan kapasitas relawan.
 
"Ini momentum awal untuk membuat PMI Takalar lebih baik, cepat, sigap, dan humanis di setiap masalah kemanusiaan," tegas Daeng Manye sambil mengangkat tangannya di hadapan para hadirin.
 
(Muhammad Risal)